Rabu, 13 Agustus 2014

PERJALANAN KEHIDUPAN MANUSIA DARI ALAM KANDUNGAN, KE ALAM DUNIA, KE ALAM BARZAKH DAN KE ALAM AKHERAT

Menyingkap perjalanan kehidupan manusia dari alam kandungan, ke alam dunia, ke alam barzakh, ke alam akherat.

1. Alam Kandungan
Alam kandungan ini adalah alam yang pertama kali yang dilalui oleh manusia. Sebagai orang yang beriman haruslah bener-bener mempercayainya, sebab Al Qur’an telah memberitakan kepada kita dalam surat Luqman ayat 14: “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” Jelaslah bahwa manusia itu sebelum hidup dialam nyata ini (alam dunia ini) terlebih dahulu hidup di alam kandungan sang ibunya.
Disamping Al Qur’an yang memberitakan tentang keberadaan kita dialam kandungan. Al-Hadis pun juga memberitakan kepada kita yang diriwayatkan dari sahabat Abdullah bi Mas’ud ra. Rasulullah saw bersabda:“Sesungguhnya seseorang kamu dikumpulkan bahan kejadiannya dalam perut ibunya selama 40 hari dalam keadaan masih berupa setetes air mani, kemudian menjadi segumpal darah selama itu pula (40 hari), kemudian menjadi segumpal daging selama itu pula (40 hari), kemudian diutus kepadanya Malaikat dan diperintahkan untuk menuliskan empat macam, yaitu (mengenai )rezekinya, ajalnya, amalnya, celaka atau bahagianya, kemudian ditiupkan padanya ruh. Sesungguhnya seseorang diantaramu ada yang suka mengamalkan amalan surga sehingga tidak ada jarak antaranya dan antara surga itu kecuali sehasta (tinggal masuk saja), maka karena takdir telah mendahuluinya (dari zaman azali bahwa dia itu seorang yang celaka), sebelum mati ia melakukan amalan ahli neraka, maka masuklah dia ke dalam neraka, Dan jika seseorang mengamalkan amalan ahli neraka sehingga tidak ada jarak antaranya dengan neraka, melainkan sehasta (tinggal masuk saja), maka karena takdir telah mendahuluinya (dari zaman azali bahwa dia seorang yang bahagia) dia telah mengamalkan amalan ahli surga, maka masuklah dia ke dalam surga” ( HR Bukhari dan muslim)
Mengikat perjanjian keimanan dengan Allah, sewaktu kita berada dalam kandungan ibu, yakni ketika berupa janin yang sudah dimasukkan ruh ke dalamnya oleh Allah saat itu diri kita telah mengikat pejanjian keimanan dengan Allah mengakui dengan setulus-tulusnya bahwa tidak ada Tuhan hanyalah Allah Ta’ala. Seperti yang diberitakan dalam Al Qur’an surat Al-A’raf ayat 172: “Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)”
Demikianlah diantara berita-berita ghaib yang terjadi sewaktu perjalanan manusia dalam kandungan sang ibu yang dikabarkan oleh Allah dalam Al Qur’an. Wallahu a’lamu bish shawaab.
2. Alam Dunia
Sebagai kelanjutan perjalanan manusia dari alam yang pertama yaitu hidup di alam kedua di  alam dunia seperti sekarang ini, manusia dituntut untuk mempercayai berita-berita ghaib yang tidak bisa ditangkap oleh pancaindra, misalnya: adanya Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, kitab-kitab-Nya, soal qadha dan takdir, adanya roh, hari berbangkit, hari kiamat sesuai firman Allah dalam Al Qur’an surat  An Nisa’ ayat 136:“Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barang siapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.”
Dan firman yang lain di dalam Al Qur’an surat Al-Baqarah ayat 2-5:“Kitab (Al Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,(yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka,dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Qur'an) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelumu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung.”
Dan diberitakan pula dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Muslim dari sahabat Umar, Rasulullah saw bersabda:“Iman ialah hendaknya engkau percaya keapad Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari kemudian dan engkau percaya kepada qadha dan qadar yakni (takdir baik dan buruk) dari Allah swat.”Keyakinan akan hal tersebut diatas merupakan keimanan yang ada didalam hati manusia kemudian direalisasikan dalam perbuatan dari semua anggota badan.
Manusia diciptakan diatas bumi ini (dunia ini) hanyalah diuji, agar dapat diketahui mana manusia yang sejati, benar-benar percaya kepada Allah dan manusia yang ingkar kepadaNYa sesuai firman Allah dalam Al Qur’an surat Al-Mulk ayat 1-2: “Maha Suci Allah Yang di tangan-Nya lah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” Dan dalam surat yang lain yaitu surat Al-Kahfi ayat 7:” Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya.”
Orang-orang yang bertaqwa, ketika menerima kenikmatan dunia apakah itu berupa harta, wanita, tahta, pangkat dan jabatan, tidaklah menghalangi mereka di dalam mengabdi dan bersujud kepada Allah sekalipun di sekelilingnya banyak terdapat rintangan berupa gemerlapnya dunia ini. Seperti yang Allah peringatkan melalui firmanNya dalam Al-Qur’an surat Al-Munafiqun ayat 9: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barang siapa yang membuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi.”
Sebaliknya manusia-manusia yang ingkar, mereka menjadikan dunia ini sebagai tempat tinggal yang selama-lamanya, kehidupan mereka hanya untuk bersenang-senang tidak untuk mmengabdi kepada Allah, sebagaimana peringatan Allah dalam Al-Qur’an Surat Al-Hadid ayat 20: “Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.”
Hendaknya hidup di dunia ini senantiasa melakukan perintah-perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya berbuat kebajikan dan beramal sholeh karena kita akan kembali kepada Allah swt.

3. Alam Barzakh
Al-Qur’an telah memberitakan kepada kita bahwa segala macam mahluk yang hidup dimuka bumi ini pasti akan mati .  Firman Allah dalam Al-Qur’an surat Ali Imran ayat 185: “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.”
Kematian itu misteri dan pasti akan datang dimanapun kita berada apabila sudah datang waktunya maka tak seorangpun yang dapat melambatkannya atau mengajukannya seperti yang diberitakan dalam Al-Qur’an surat An-Nisa ayat 78; ”Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendati pun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh,”  Al-Qur’an surat An Nahl ayat 61: “Maka apabila telah tiba waktu (yang ditentukan) bagi mereka, tidaklah mereka dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak (pula) mendahulukannya.” Al-Qur’an surat Al-Jumu’ah ayat 8: “Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan".
Adanya azab kubur dan nikmat kubur itu adalah termasuk berita ghaib, yang bagi orang-orang mukmin harus mempercayainya.
Azab kubur itu diberikan oleh Allah kepada orang-orang kafir, orang-orang yang meninggalkan perintah-perintah-Nya dan mengerjakan larangan-larangan-Nya. Dan bagi orang-orang yang mendapat azab kubur ini telah ditampakkan di hadapannya neraka sebagai tempat kembalinya. Al-Qur’an surat Al-Mukmin ayat 46: “Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang." Dan azab kubur yang dirasakan di alam barzakh itu adalah masih merupakan azab yang sebagian saja diberikan oleh Allah sedang azab yang besar dan maha hebat adalah kelak di akherat firman Allah dalam Al-Qur’an surat As-Sajadah ayat 21: “Dan sesungguhnya Kami merasakan kepada mereka sebahagian azab yang dekat (di dunia) sebelum azab yang lebih besar (di akhirat); mudah-mudahan mereka kembali (ke jalan yang benar).”
Amal baik seperti shalat, zakat, sedekah dan zikir semua itu akan membawa kebahagian dan ketentraman didalam kubur. Orang-orang yang mendapatkan nikmat kubur ditampakkan beberapa kesenangan di akhirat dan tempat tinggalnya kelak yang serba mengembirakan.
Alam ini adalah masa penantian yang penuh kesengsaraan bagi kaum pendosa dan penuh kebahagiaan bagi orang beriman. Alam kubur akan berakhir pada hari kiamat kelak.

4.Alam Akherat
Kiamat itu pasti datang,akan tetapi kapan datangnya tiada seorangpun yang dapat mengetahuinya dengan pasti. Hanya Allah saja yang dapat mengetahui secara pastikapan datangnya hari yang menggemparkan itu. Dalam hal ini Allah Ta’ala menyatakan dalam Al-Qur’ansurat Luqman ayat 34: “Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”  Dalam Al-Qur’an surat Fushsilat ayat 47: “Kepada-Nya lah dikembalikan pengetahuan tentang hari kiamat. " Dan surat Al-A’raf ayat 187: “Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: "Bilakah terjadinya?" Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorang pun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba". Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang hari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui".
Dalam sebuat hadis yang diriwayatkan dari sahabat Umar bin Khathab, Rasulullah saw bersabda berkenaan dengan datangnya hari kiamat itu: “Kunci kebahagiaan itu lima perkara tidak ada yang dapat mengetahuinya kecuali Allah sendiri, yaitu: 1.bahwasanya disisi Allah sajalah pengetahuan perihal tibanya hari kiamat, 2. Allah pula yang mengetahui waktu turunnya hujan, 3.Allah saja yang mengetahui apa saja yang didalam Rahim, 4. Tidak ada seorang pun mengetahui apa yang akan dikerjakan esok hari, 5. Tidak seorang pun yang mengetahui di bumi mana ia akan meninggal dunia.
Peristiwa-peristiwa permulaan hari kiamat yaitu adanya perubahan-perubahan dalam susunan ketertiban alam dunia ini secara menyeluruh dan merata, dimana langit sebagai atap kita ini menjadi pecah, berpuing-puing, bintang-bintang serta planet-planet sama berjatuhan/berhamburan, antara planet satu dengan yang lainnya saling bertabrakan, tidak ada kendalinya, karena Allah sudah mengijinkannya untuk dimulai hari kiamat tersebut. Begitu juga tidak ketinggalan pula, bumi sebagai tempat berpijak ini berpecah-pecah, longsor diberbagai tempat, sehingga apa saja yang berada di atasnya   rusak. Sebagai termasuk dalam Al-Qur’an surat Ibrahim ayat 48: “(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit, dan mereka semuanya (di padang Mahsyar) berkumpul menghadap ke hadirat Allah yang Maha Esa lagi Maha Perkasa.” Dahsyatnya kejadian hari kiamat itu telah ditegaskan oleh Allah dalam Al-Qur’an surat Al Hajj ayat 1-2: “Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya keguncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat). (Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat keguncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat keras.” Selanjutnya dalam Al-Qur’an surat At-Takwiir ayat 1-14: “Apabila matahari digulung, dan apabila bintang-bintang berjatuhan, dan apabila gunung-gunung dihancurkan, dan apabila unta-unta yang bunting ditinggalkan (tidak diperdulikan), dan apabila binatang-binatang liar dikumpulkan, dan apabila lautan dipanaskan, dan apabila ruh-ruh dipertemukan (dengan tubuh), apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya, karena dosa apakah dia dibunuh, dan apabila catatan-catatan (amal perbuatan manusia) dibuka, dan apabila langit dilenyapkan, dan apabila neraka Jahim dinyalakan, dan apabila surga didekatkan, maka tiap-tiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakannya.”
Tiupan trompet (sangkakala) yang pertama yang dilakukan oleh malaikat Israfil adalah untuk mengejutkan semua makluk yang ada di bumi dan di langit seperti firman Allah dalam Al-Qur’an surat An- Naml ayat 187: “Dan (ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala, maka terkejutlah segala yang di langit dan segala yang di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Dan semua mereka datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri.” Surat  An-Naziat 6-8: “(Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan) pada hari ketika tiupan pertama menggoncangkan alam, tiupan pertama itu diiringi oleh tiupan kedua, Hati manusia pada waktu itu sangat takut.” Firman Allah dalam QS Az-Zumar ayat 68: “Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah.”
Peristiwa tiupan trompet/sangkakala yang ketiga, sebagai tiupan kebangkitan, itu telah diterangkan oleh Allah dalam Al-Qur’an surat Az Zumar ayat 68: “Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing).” Al-Qur’an surat Yaasiin ayat 51: “Dan ditiuplah sangkakala, maka tiba-tiba mereka ke luar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka.” Al-Qur’an surat Qaf ayat 41-42: “Dan dengarkanlah (seruan) pada hari penyeru (malaikat) menyeru dari tempat yang dekat, (Yaitu) pada hari mereka mendengar teriakan dengan sebenar-benarnya, itulah hari keluar (dari kubur).”
Sesudah dibangkitkan dari kubur mereka, dengan bentuk dan wujud yang berbeda-beda, yang demikian itu tentunya sesuai dengan amalan mereka masing-masing, maka proses selanjutnya adalah digiring kemudian dikumpulkan di suatu tempat yang sangat luas sekali yang disebut mahsyar, dengan tujuan untuk menerima catatan amalan-amalan masing-masing, penghisaban amal, penimbangan amal.
Proses perhitungan amal merupakan puncak penetrapan keadilan Tuhan. Proses pengadilan akherat atau penghisaban amal dari setiap manusia itu hanya dilakukan oleh Allah swt saja mulai dari amal yang kecil sampai yang besar, amal perbuatan yang tersembunyi dalam hati sampai amal perbuatan yang nampak, semua diperhitungkan dengan seadil-adilnya dan tidak ada secuilpun yang luput dari perhitungannya atau penghisapannya seperti dalam Al-Qur’an surat Ar-Ra’d ayat 40: “Sedang Kami-lah yang menghisab amalan mereka.” Al-Qur’an surat Ar-Ra’d ayat 41: “tidak ada yang dapat menolak ketetapan-Nya; dan Dia-lah Yang Maha cepat hisab-Nya.” Al-Qur’an surat Al-Hijr ayat 92: “Maka demi Tuhanmu, Kami pasti akan menanyai mereka semua.” Hari Penghisaban (perhitungan amal) Pada hari berhisab setiap orang diadili, ditimbang amal baik dan buruknya. Bagi hamba yang beriman beramal sholeh akan mendapatkan balasan yang baik pula dari Allah swt. Sedangkan bagi hamba yang kafir musryrik yang selalu berbuat kejahatan dan kemaksiatan sewaktu di dunia mereka akan mendapatkan hukuman kejahatan pula dari Allah swt. Perhatikan firman Allah dalam Al-Qur’an surat Az Zalzalah ayat 7-8: “Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya, Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula.” susana tersebut dilukiskan dalam QS. Al-Insyiqaq ayat 7-12. Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, aka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah, dan dia akan kembali kepada kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan gembiraAdapun orang yang diberikan kitabnya dari belakang, maka dia akan berteriak: "Celakalah aku Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka) ”.
Hari Pembalasan setelah menerima raport setiap orang diperintahkan menempuh perjalanan menuju tempat abadi yang telah disiapkan untuk mereka. Orang yang telah menerima raport dari sebelah kanan dengan mudah dapat melalui lembah neraka yang ganas, dia tidak merasakan panasnya api neraka sedikitpun. Dia sampai di surga abadi dengan penuh kegembiraan disambut oleh penduduk surga dengan pesta meriah,hidup kekal selamanya disana. Namun orang-orang yang menerima raport dari belakang, terpuruk dilembah neraka dan tidak pernah bisa keluar dari situ untuk selamanya.
Kehidupan manusia di dunia adalah kehidupan yang akan menentukan kehidupan dia selanjutnya di alam lain. Setiap kebaikan sesuai ajaran Islam akan memudahkan hidupnya di alam kubur dan di hari pembalasan. Dan sebaliknya, keburukan akan membawanya pada kesengsaraan di alam kubur dan di alam akhirat. Semoga kita termasuk orang-orang yang senantiasa memperbanyak amal untuk meraih ridho-Nya dan bertemu dengan-Nya di surga kelak.


Disarikan dari berbagai sumber :  buku, internet dan media lainya
Dengan tujuan memberikan manfaat dan pengetahuan yang berguna bagi para  pembaca